Saya akan langsung ke pembahasan utama kita, yaitu bagaimana cara mendesain penilaian kinerja, yang meliputi penentuan aspek penilaian kerja. Saya tidak akan membahas apa pengertian penilaian kinerja karena saya anggap pembaca telah mengetahui dengan baik.
Langkah awal dalam mendesain
penilaian kinerja tentu saja adalah menentukan aspek-aspeknya yang selanjutnya
akan kita turunkan ke dalam indikator-indikator yang lebih jelas dan terukur.
Untuk menentukan aspek-aspek tersebut, kita perlu acuan yang jelas agar aspek
yang kita ukur tidak terlalu luas atau sebaliknya sehingga menghasilkan alat
penilaian yang tidak efektif.
MENENTUKAN ASPEK-ASPEK PENILAIAN KINERJA
Menentukan aspek-aspek penilaian kinerja, diantaranya dapat merujuk pada acuan-acuan sebagai berikut :
1. Sistem Standardisasi Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Berdasarkan
peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi republik Indonesia nomor 5
tahun 2012 tentang sistem standardisasi kompetensi kerja nasiona, aspek-aspek
kemampuan kerja meliputi :
1)
Pengetahuan
2)
Keterampilan dan/atau keahlian
3)
Sikap kerja
2.
Dari Hasil Studi Lazer and Wikstrom (1977) Terhadap Penilaian dari 125
Perusahaan yang Ada di USA, yang Dikutip oleh Veithzal Rivai (2004:324),
Aspek-Aspek yang Dinilai Dalam Penilaian Kinerja Adalah :
1)
Kemampuan teknis
2)
Kemampuan konseptual
3)
Kemampuan hubungan interpersonal
3.
Berdasar sejumlah literatur dan
pengalaman praktis, terdapat dua aspek kunci yang dinilai yaitu :
1)
Kompetensi
2)
Hasil kerja (job result).
4.
Perusahaan menentukan sendiri
aspek-aspek yang dirasa perlu dinilai (yang ingin dicapai) berdasarkan kebutuhan
perusahaan.
MERUMUSKAN ASPEK KE DALAM INDIKATOR-INDIKATOR YANG TERUKUR
Dalam merumuskan aspek-aspek ke
dalam indikator-indikator penilaian kinerja, kita harus selalu mengacu pada
kebutuhan perusahaan dan kebutuhan dari fungsi masing-masing jabatan di
perusahaan. Hal ini bertujuan untuk dapat menghasilkan alat ukur penilaian
kinerja yang secara valid dan reliable mampu mengukur apa yang ingin dicapai
perusahaan dari kinerja para karyawannya. Contoh perumusan aspek-aspek ke
dalam indikator-indikator penilaian kinerja adalah sebagai berikut:
Aspek-Aspek yang Digunakan :
1. Kompetensi
1)
Kompetensi inti
Kompetensi
yang mendeskripsikan mengenai kompetensi dasar yang harus dimiliki dan dikuasai
oleh seluruh karyawan.
2)
Kompetensi pendukung
Kompetensi
yang bersifat mendukung pekerjaannya dan menyesuaikan dengan job
description.
2. Hasil kerja (job result).
Pencapaian
dan performa karyawan terhadap target atau sasaran kerja yang telah ditetapkan
sesuai dengan jabatan.
Indikator:
1.
Penilain Kerja untuk Manajer
Marketing :
No
|
Kompetensi Inti :
|
Kompetensi Pendukung:
|
Hasil Kerja
|
1
|
Disiplin / Ketepatan Kehadiran (Diisi Hrd)
|
Vizualising
|
Target penjualan tercapai 100%
|
2
|
Motivasi Kerja
|
Futuristic Thinking
|
|
3
|
Motivasi Berprestasi
|
Showing Foresight
|
|
4
|
Kerja Sama
|
Proactive Planning
|
|
5
|
Kemandirian
|
Creative Thinking
|
|
6
|
Inisiatif
|
Taking Risk
|
|
7
|
Kejujuran
|
Process Alighment
|
|
8
|
Loyalitas
|
Coalition Building
|
|
9
|
3r (Resik, Rapi, Rawat)
|
Continuous Learning
|
|
10
|
Sadar Mutu
|
Embracing Change
|
|
11
|
Sikap Pelayanan
|
Actuating
|
|
12
|
Pengetahuan
|
Organizing
|
|
13
|
Keterampilan
|
Controlling
|
|
14
|
Efisiensi Biaya
|
Pengambilan Keputusan
|
|
15
|
Komunikasi
|
2.
Penilain Kerja untuk Staf Marketing
:
No
|
Kompetensi Inti :
|
Kompetensi Pendukung:
|
Hasil Kerja
|
1
|
Disiplin / Ketepatan Kehadiran (Diisi Hrd)
|
Membangun relasi
|
Target penjualan tercapai 100%
|
2
|
Motivasi Kerja
|
Komunikasi
|
Presentasi ke customer minimal 5 kali (pada customer yang
berbeda) dalam sebulan.
|
3
|
Motivasi Berprestasi
|
Daya Juang
|
Prospek 20 customer per hari
|
4
|
Kerja Sama
|
Kepercayaan Diri
|
Follow up 10 customer per hari
|
5
|
Kemandirian
|
Ketahanan Mental
|
|
6
|
Inisiatif
|
Product Knowledge
|
|
7
|
Kejujuran
|
||
8
|
Loyalitas
|
||
9
|
3r (Resik, Rapi, Rawat)
|
||
10
|
Sadar Mutu
|
||
11
|
Sikap Pelayanan
|
||
12
|
Pengetahuan
|
||
13
|
Keterampilan
|
||
14
|
Efisiensi Biaya
|
Pada tabel di atas, dari ketiga
aspek yang dinilai, seorang manager memiliki indikator pada aspek kompetensi
pendukung yang lebih banyak, sedangkan pada staf indikator yang lebih banyak
adalah pada aspek hasil kerja. Hal ini dikarenakan fungsi seorang manajer lebih
kepada fungsi manajemen strategi sedangkan fungsi staf lebih kepada pelaksana.
Untuk aspek kompetensi ini, baik manajer maupun staf memiliki indikator yang
sama karena kompetensi inti merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh
seluruh karyawan di perusahaan.
# Lihat materi selanjutnya tentang Pembobotan Aspek Penilaian Kinerja Dengan Metode Ranking
# Lihat materi selanjutnya tentang Pembobotan Aspek Penilaian Kinerja Dengan Metode Ranking
= Fitrotus Sahara =
Salam Hangat, Semoga
Bermanfaat